JURNAL PENYESUAIAN

 

PENGERTIAN

Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang dibuat untuk menyesuaiakan saldo atau keadaan komponen akun menjadi ke saldo yang sebenarnya.

Komponen-komponen yang umumnya dibutuhkan penyesuaian meliputi:

1.      Beban dibayar dimuka

2.      Pendapatan yang masih harus diterima

3.      Perlengkapan

4.      Beban yang masih harus dibayar

5.      Pendapatan yang dibayar dimuka

6.      Penyusutan

7.      Piutang tak tertagih

8.      Penyesuaian perusahaan dagang

 

1.      Beban Dibayar Dimuka

Beban dibayar dimuka merupakan beban yang dibayarkan untuk pembiayaan pada saat sekarang dan untuk beban yang seharusnya dibayarkan pada periode berikutnya. Umumnya, beban dibayar dimuka tergolong dalam klasifikasi aset yang memiliki sifat seperti piutang. Terdapat dua pendekatan dalam pencatatan beban yang dibayarkan dimuka meliputi, pendekatan laba rugi dan pendekatan neraca.

 

Contoh :

02 Oktober 2016 PT END membayar beban untuk penerbitan iklan sebesar Rp 1.200.000,- untuk masa 6 (enam) bulan.

Pendekatan laba rugi

Dimana beban dicatat sebagai bagian dari komponen laporan laba rugi, yaitu beban iklan.

Jurnal 02 Oktober 2016

Beban iklan                                  Rp 1.200.000,-

     Kas                                                                  Rp 1.200.000,-

 

Jurnal 31 Desember 2016 (dicatat sebesar yang belum menjadi beban)

Beban dibayar dimuka                 Rp 600.000,-

     Beban iklan                                                     Rp 600,000,-

Pendekatan neraca.

Dimana beban dicatat sebagai bagian dari komponen neraca, yaitu beban dibayar dimuka.

Jurnal 02 Oktober 2016

Beban dibayar dimuka                 Rp 1.200.000,-

     Kas                                                                  Rp 1.200.000,-

 

Jurnal 31 Desember 2016 (dicatat sebesar yang telah menjadi beban)

Beban Iklan                                  Rp 600.000,-

     Beban dibayar dimuka                                    Rp 600.000,-

(terhitung sejak 02 Oktober, iklan yang telah menjadi beban adalah 3 bulan,  x Rp 1.200.000,- = Rp 600.000,-)

 

2.      Pendapatan Yang Masih Harus Diterima/Piutang Pendapatan

Pendapatan dibayar dimuka/piutang pendapatan terdapat dalam klasifikasi aset lancar.

Contoh :

30 November 2016 PT END menyerahkan jasa senilai Rp 150.000,- namun belum menerima pembayaran atas jasa tersebut.

Jurnal 31 November 2016

Piutang pendapatan                     Rp 150.000,-

     Pendapatan                                                     Rp 150.000,-

 

3.      Perlengkapan

Persediaan merupakan aset lancar yang dimiliki perusahaan sebagai barang yang ditransaksikan. Sehinggan perlu diadakan penyesuaian untuk menyesuaikan jumlah atau saldo dari persediaan agar sesuai dengan jumlah yang sebenarnya.

Contoh :

Saldo awal persediaan periode 2016 sebesar Rp 17.000.000,-. Diketahui per 31 Desember 2016 saldo persediaan yang tersedia sebesar Rp 5.000.000,-.

Jurnal 31 Desember 2016 (dicatat sebesar yang telah menjadi beban)

Beban persediaan                         Rp 12.000.000,-

     Persediaan                                                       Rp 12.000.000

 

4.      Beban Yang Masih Harus Dibayar

Beban yang masih harus dibayar merupakan utang yang masih harus dibayarkan oleh perusahaan.

Contoh :

Gaji karyawan per 31 Desember 2016 pada PT END sebesar Rp 750.000,- akan dibayarkan pada tanggal 05 Januari 2017.

Jurnal 31 Desember 2016

Beban Gaji                                   Rp 750.000,-

     Utang gaji                                                       Rp 750.000,-

 

5.      Pendapatan Yang Diterima Dimuka

Pendapatan yang masih harus dibayar merupakan pendapatan yang diperoleh sebelum perusahaan menyerahkan jasa atau barang, dan masuk dalam golongan utang. Terdapat dua pendekatan dalam penyesuaian pendapatan yang diterima dimuka, meliputi pendekatan laba rugi dan pendekatan neraca.

Contoh :

Pendapatan sewa sebesar Rp 3.000.000,- untuk masa 6 bulan, terhitung sejak 28 Agustus 2016.

Pendekatan laba rugi

Jurnal 28 agustus 2016

Kas                                               Rp 3.000.000,-

     Pendapatan sewa                                            Rp 3.000.000,-

Jurnal 31 Desember 2016 (dicatat sebesar yang belum diakui sebagai pendapatan 2016)

Pendapatan sewa                         Rp 500.000,-

     Sewa diterima dimuka                                                Rp 500.000,-

Pendekatan neraca

Jurnal 28 Agustus 2016

Kas                                               Rp 3.000.000,-

     Sewa diterima dimuka                                                Rp 3.000.000,-

Jurnal 31 Desember 2016 (dicatat sebesar yang telah diakui sebagai pendapatan 2016)

Sewa diterima dimuka                 Rp 2.500.000,-

     Pendapatan sewa                                            Rp 2.500.000,-

 

6.      Penyusutan

Neraca saldo PT END pada rekening peralatan kantor memperlihatkan jumlah sebesar Rp 2.000.000,- dengan umur ekonomis 5 tahun dan disusutkan dengan metode penyusutan garis lurus.

Jurnal 31 Desember 2016

Beban penyusutan peralatan        Rp 400.000,-

     Akumulasi penyusutan peralatan                    Rp 400.000,-

 

7.      Piutang Tak Tertagih

Tidak semua piutang dapat ditagih, terkadang ada debitur yang tidak melunasi utang dikarenakan bangkrut atau pindah alamat tanpa memberi kabar. Kerugian karena tidak tertagihnya piutang tersebut dapat dicatat melalui jurnal penyesuaian dengan metode langsung maupun metode cadangan.

Metode langsung

Pencatatan kerugian piutang tak tertagih dicatat pada periode piutang sejumah piutang yang tidak dapat ditagih langsung dicatat dalam rekening kerugian.

Jurnal

Kerugian piutang tak tertagih      Rp xxx

     Piutang                                                            Rp xxx

Metode cadangan

a.       Kerugian piutang tak tertagih dicatat pada periode terjadinya piutang berdasarkan taksiran.

Jurnal

Kerugian piutang tak tertagih      Rp xxx

     Cadangan piutang tak tertagih            Rp xxx

b.      Setiap penghapusan piutang tak tertagih dibebankan ke cadangan piutang tak tertagih.

Jurnal

Cadangan kerugian piutang         Rp xxx

     Piutang                                                Rp xxx

 

8.      Penyesuaian Perusahaan Dagang

Penyesuaian perusahaan dagang memiliki dua metode:

a.      Pendekatan Laba Rugi

Pada satu periode akuntansi jumlah persediaan barang dagang awal disesuaikan menjadi persediaan barang dagang akhir.

Jurnal

Ikhtisar laba rugi                                      Rp xxx

     Persediaan barang dagang (awal)                   Rp xxx

Persediaan barang dagang (akhir)            Rp xxx

     Ikhtisar laba rugi                                             Rp xxx

b.      Pendekatan Harga Pokok Penjualan

Pendekatan HPP/Cost of Good Sold meruapkan harga perolehan barang yang telah dijual. Unsur-unsur yang meliputi HPP meliputi persediaan barang dagang awal dan akhir, pembelian, ongkos angkut & potongan pembelian.

Jurnal

HPP                                                          Rp xxx

     Persediaan barang dagang (awal)                   Rp xxx

     Pembelian                                                        Rp xxx

     Beban angkut pembelian                                 Rp xxx

Persediaan barang dagang (akhir)            Rp xxx

Retur pembelian                                       Rp xxx

Potongan pembelian                                 Rp xxx

     HPP                                                                 Rp xxx

 

            Setelah semua jurnal penyesuaian dibuat, langkah berikutnya posting ke dalam buku besar menerusakan dari saldo sebelum disesuaikan. Sehingga dapat diketahui saldo setelah disesuaikan yang kemudian dibuatkan Neraca Saldo Seteleh Penyesuaian.

No comments:

Post a Comment

JURNAL PENYESUAIAN

  PENGERTIAN Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang dibuat untuk menyesuaiakan saldo atau keadaan komponen akun menjadi ke saldo yang se...